TUGAS ILMU SOSIAL DASAR PEMUDA
DAN SOSIALISASI

Nama : Lisa Triana
Kelas : 1EA18
NPM : 1D214088
Dosen :
Awan Jeminy Putra
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang ……………………………………………………..
1.2. Maksud dan Tujuan ……..………………………………………….
1.3. Rumusan
Masalah …………………………………………………….
1.4. Metode
Penulisan………………………………………………………….
BAB II ISI
2.1 Pembahasan
…………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
…………………………………………
3.2 Daftar Pustaka ………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemuda adalah sosok
individu produktif dan mempunyai karakter yang khas seperti revolusioner, optimis, berpikiran
maju, memiliki moralitas, dan sebagainya.
Namun, pemuda juga
memiliki kelemahan yang mecolok yaitu kontrol diri dalam artian mudah
emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau
menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan
menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Masalah-masalah pemuda
yang dialami ini adalah bentuk pendewasaan seseorang serta penyesuaian diri
suatu individu terhadap lingkungan sosial yang dihadapinya. Pemuda akan
mengalami proses sosial yang dimulai dari lingkungan keluarga berlanjut ke
lingkungan sekolah atau pelajar hingga pemuda nantinya akan menjalani kehidupan
bermasyarakat. Proses sosial tersebut disebut juga dengan sosialisasi, proses
sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga
mencapai titik kulminasi.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengertian pemuda dan
pengertian sosialisasi dan internalisasi pemuda serta peranan sosial pemuda itu
sendiri.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian
latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini
seperti:
1. Bagaimana pengertian
pemuda ?
2. Bagaimana pengertian
sosialisasi ?
3. Bagaimana gambaran
sosialisasi pemuda ?
4. Bagaimana peranan
sosial pemuda di masyarakat?
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan
dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metode pustaka yaitu penulis
menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah ini.
BAB II
ISI
A. PEMUDA
DAN IDENTITAS
Pengertian Pemuda:
Sosok individu yang berusia produktif dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran
maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah
kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang
paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial
maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Peran penting dari seorang pemuda adalah pada
kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu
keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang
memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang
mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim
status quo.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya
terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapt
dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus , generasi yang
harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
1.
INTERNALISASI
BELAJAR DAN SOSIALISASI
Internalisasi adalah perubahan dalam
masyarakat. Sedangkan Sosialisasi adalah suatu peroses yang mempelajari tentang
norma-norma masyarakat yang akan membentuk keperibadiannnya dilingkungan
masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi dan Sosialisasi didalam
lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan dilingkungan itu.Proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak
berhenti sampai institusional tetapi sudah mendarah daging dalam jiwa
masyarakat.
. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada
norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau
proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional
saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan
pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah belajar ditekankan pada perubahan
tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang
individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, dimana belajar
dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan
yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang individu, kekhususan timbul
melalui proses yang agak panjang dan lama.
Masa remaja adalah masa transisi dan secara
psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi
(keadaan tanpa norma atau hukum), akibat kontradiksi norma maupun orientasi
mendua.
Dalam keadaan demikian, seringkali muncul perilaku menyimpang atau
kecendrungan melakukan pelnggaran. Kondisi ini juga memungkinkan mereka menjadi
sasaran pengaruh media massa.
PERAN MEDIA MASSA
Ciri-ciri yang
menyebabkan kecenderungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi
dengan selera dan keinginan sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi
terhadap peasn-pesan yang di terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
Masalah kepemudaan dapat di tinjau dari asumsi yaitu :
1. Penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu
kontinum yang sambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah, dan setiap fargmen
mempunyai artinya sendiri-sendiri.
2. Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.
Tafsiran-tafsiran klasik didasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai
pola yang banyak sedikitnya.
2.
PERANAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT
Peranan pemuda dalam
masyarakat dibedakan atas dua hal :
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas
usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan :
- Pemuda meneruskan tradisi dan
mendukung tradisi
- Pemuda yang menyesuaikan diri dengan
golongan yang berusaha mengubah tradisi.
b.Peranan pemuda yang menolak untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dibedakan menjadi :
- Jenis pemuda pembangkit, yaitu
pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Contoh sastrawan
Rendra dan Chairil anwar pada masanya.
- Jenis pemuda nakal/ delinkuen, yaitu
jenis pemuda yang tidak berniat mengadakan perubahan pada budaya maupun
masyarakat tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan
tindakan menguntungkan bagi diri sendiri.
- Jenis pemuda radikal, yaitu mereka
yang berkeinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara
radikal, revolusioner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
Asas pengembangan generasi
muda
1. Asas edukatif, pembinaan dan
pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da sesama generasi muda.
2. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
3. Asas swakarsa, menumbuhkan kemauan
generasi muda untuk membina dan mengembangkan diri sendiri dan lingkungannya.
4. Asas keselarasan terpadu
5. Asas pendayagunaan dan
fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi pemuda yang ada maka perlu diadakan
penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi pelaksanaan
program-program generasi muda dalam pembangunan nasional.
Arah pembinaan dan
pengembangan generasi muda
1. Berorientasi pada Tuhan YME,
nilai-nilai kerohanian dan falsafah hidup pancasila.
2.Orientasi kedalam terhadap dirinya sendiri,
mengembangkan bakat-bakat kemampuan jasmaniah dan rohaniah dalam dirinya agar
dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin.
3.Orientasi keluar terhadap lingkungan
(budaya,sosial dan moral) dan masa
depannya. Sumber orientasi keluar ini dibagi atas :
- Pengembangan sebagai insan sosial
budaya
- Pengembangan sebagai insan sosial
politik dan sebagai insan patriot.
- Pengembangan sebagai insan sosial
ekonomi, termasuk sebagai insan kerja dan
insan profesi yang mempunyai kemampuan untuk
mendayagunakan sumber alam
dan menjaga kelestariannya.
- Pengembangan pemuda terhadap masa
depannya. Kepekaan terhadap masa depan
akan menumbuhkan kemampuan untuk mawas diri,
kreatif, kritis.
Tujuan pembinaan dan pengembangan generasi muda
1.Memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa
2.Mewujudkan kader-kader penerus perjuangan
bangsa
3.Melahirkan kader-kader pembangunan nasional
dengan angkatan kerja berbudi
luhur, dinamis dan kreatif.
4.Mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki kreatifitas kebudayaan nasional.
5.Mewujudkan kader-kader patriot pembela
bangsa yang berkesadaran dan berketahanan nasional.
Jalur pembinaan dan
pengembangan generasi muda
a. Kelompok jalur utama
- Jalur keluarga, pelaksanaan pembinaan
dan pengembangan adalah orang tua serta anggota keluarga terdekat
- Jalur generasi muda,
organisasi-organisasi pemuda yang ada seperti OSIS, Senat, Pramuka, Karang
taruna
b. Kelompok jalur penunjang
-Jalur sekolah/ pra sekolah : organisasi
orang tua murid, penataan mutu pendidik dan
sarananya.
- Jalur masyarakat : jalur masyarakat
yang melembaga (lembaga peribadatan, organisasi sosial). Jalur masyarakat yang tidak
melembaga pergaulan sehari-hari, tempat
rekreasi)
c. Kelompok jalur koordinatif (jalur
pemerintah)
Sistem pengkoordinasian melalui Badan
Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan Generasi muda dan Pelaksanaan organisasi pembinaan dan pengembangan
generasi muda melalui satuan pengendali pembinaan generasi muda yang dipimpin
oleh mentri urusan pemuda.
Wujud sosialisasi generasi muda / mahasiswa
1.Peranan pemuda/ mahasiswa dalam menegakkan
kemerdekaan. Setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi politik
maupun militer.
2.Peran mahasiswa/ pemuda dalam mempelopori
order baru. Terbentuknya Front
Pancasila yang melawan PKI dan dari Front Pancasila lahir Kesatuan Aksi
Mahasiswa / KAMI. KAMI menjadi pendobrak menuju orde baru.
3.Peran pemuda dalam masyarakat
- Sebagai agent of change, yaitu mengadakan perubahan
dalam masyarakat kearah yang lebih baik dan bersifat kemanusiaan.
- Sebagai agent of development, yaitu
melancarkan pembangunan disegala bidang yang bersifat fisik maupun non fisik.
- Sebagai agent of modernization, yaitu
pemuda bertindak sebagai pelopor pembaruan.
Peran pemuda
-Mendukung tradisi berusaha taat atau patuh
- Berusaha menyesuaikan diri, mengubah tradisi dengan yang
baru
Macam-macam pemuda
1. Pemuda urakan
Yaitu jenis pemuda yang tidak berniat
mengadakan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha
memperoleh manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan bagi diri
sendiri.
2. Pemuda radikal
Yaitu mereka yang berkeinginan besar mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner tanpa
memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.
3. Jenis Pemuda Sholeh
Pemuda yang dalam setiap tingkah lakunya
sehari-hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
Peranan-peranan pemuda dari generasi kegenerasi ;
1. Angkatan 1945 ( 17 november 1945 )
2. Angkatan 1949 ( 10 november 1949 )
3. Angkatan 1966 ( 30 september )
4. Angkatan 1998 (
peristiwa trisakti )
3. PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Dalam pola dasar pembinaan
dan pengembangan generasi muda, yang dimaksud pemuda adalah:
a.Dari segi biologis pemuda adalah berumur
15-30 th
b.Dari segi budaya/ fungsional, pemuda adalah
manusia berumur 18/21 keatas yang dianggap sudah dewasa misalnya untuk
tugas-tugas negara dan hak pilih.
c.Dari angkatan kerja terdapat istilah tenaga
muda dan tua. Tenaga muda adalah berusia 18-22 th.
d.Dilihat dari perencanaan modern yang
mengenal tiga sumber daya yaitu sumber daya alam, dana dan manusia. Yang
dimaksud sumber data manuasia muda adalah berusia 0-18th
e.Dilihat dari ideologi politis generasi muda
adalah calon pengganti generasi terdahulu yaitu umur antara 18-30 atau 40 th.
f. Dilihat dari umur, lembaga dan uang
lingkup tempat diperoleh 3 kategori yaitu :
- Siswa usia 6-18th di bangku sekolah
- Mahasiswa uasia 18-25 di perguruan
tinggi
- Pemuda diluar lingkungan sekolah/
perguruan tinggi usia 25-30 th
Dalam pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda, generasi muda dipandang dari beberapa aspek yaitu :
a. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian, serta penyesuaian diri secara jasmaniah dan rohaniah sejak dari masa kanak-kanak
sampai usia dewasa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru, pengahur negatif
lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, maslah
narkoba dan lain-lain.
b.Sosial
budaya
Perkembangan pemuda berada dalam proses
modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bisa berpengaruh pada proses
pendewasaannya, sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak
dan warna masa depan negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang
dicita-citakan.
c.Sosial ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda
karena kurang lapangan pekerjaan akibat dari pertambahan penduduk dan belum
meratanya pembangunan.
d.Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik
dikalangan pemuda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib
hukum dan disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran
aspirasi generasi muda.
4.
Masalah
–masalah Generasi Muda
1) Kebutuhan akan figur teladan
Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai-nilai luhur yang
berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar
nasihat-nasihat bagus yagn tinggal hanya kata-kata indah.
2) Sikap apatis
Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan
pada saat yang bersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis
ini terwujud di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
3) Kecemasan
dan kurangnya harga diri
Kata frustasi semakin umum dipakai kalangan remaja. Banyak kaum
muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk “pelarian” (memburu
kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan lainnya).
4) Ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola
pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional
maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat.
Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
5) Perasaan tidak berdaya
Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi
semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau
tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk
pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di masyarakat. Lebih jauh
remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak
belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
6) Pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras,
obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan
pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yang keliru tentang
pengalaman pendekatan pembinaan
pemuda
7) Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme,
idealisme dan patriotisme di
kalangan generasi muda
8) Kekurang pastian yang dialami oleh generasi
muda terhadap masa depannya
9) Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang
Tersedia
5. Potensi – potensi generasi muda
1) Idealisme dan daya kritis
2) Dinamika dan kretivitas
3) Keberanian mengambil resiko
4) Optimis dan penuh semangat
5) Sikap mandiri dan disiplin murni
6) Terdidik
7) Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
8) Sikap ksatria
9) Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
6.
PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut
mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.Di
Indonesia, perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, institut, politeknik,
sekolah tinggi, danuniversitas. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan
akademik, profesi, dan vokasidengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3,
D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan spesialis.Universitas,
institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program doktor berhak memberikan
gelar doktor kehormatan (doktor honoris causa) kepada setiap individu yang
layak memperoleh penghargaan berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, atau
seni. Sebutan guru besar atau profesor hanya dipergunakan selama yang
bersangkutan masih aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.Mengejar pendidikan
setinggi-tingginya merupakan suatu hal yang sangat penting di era seperti ini.
Hal ini dikarenakan semakin tingginya persaingan pekerjaan di zaman sekarang
ini dan pendidikan setinggi-tingginya berperan sangat penting bagi kelangsungan
masa depan seseorang dewasa ini.
Bentuk-bentuk pendidikan sebagai upaya
terciptanya SDM yang berkualitas adalah
a.Pendidikan formal : sekolah, perguruan
tinggi
b.Pendidikan non formal / luar sekolah
c.Pendidikan informall yaitu pendidikan yang diperoleh berdasarkan
pengalaman hidup sehari-hari.
B. PENGERTIAN SOSIALISASI
Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses
seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang
meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat
dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian
sosialisasi menurut para ahli:
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu
belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya
agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati
serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan
membentuk kepribadiannya
Agen sosialisasi
a. Keluarga, Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah
ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b.Sekolah, Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi
sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain), Kelompok bermain mempunyai
pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam
kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa, Media massa seperti media cetak, (surat kabar,
majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video).
Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi
pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja, Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi
yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian
seseorang.
PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi adalah proses pembelajaran
seorang individu dalam suatu kelompok masyarakat .Proses sosialisasi terjadi
apabila seseorang mematuhi norma-norma tempat ia hidup sehingga menganggap
kelompok tersebut menjadi bagian dari dirinya .
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi,
seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkahlaku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau
belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan
salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya
dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh
susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan
inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa
individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok
melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses
sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self)
sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan
memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri
sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif
yang sulit dipelajari. Asal
mula timbulnya kedirian:
1.Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu
setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2.Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal.
Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar
memperoleh penghargaan dari orang lain.
Tujuan
Pokok Sosialisasi:
• Individu harus diberi ilmu
pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama.
Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan
sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau
gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara
dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari
itu para pemuda harus mempunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau
dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki ciri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
3. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar.
4. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
3.2
Daftar Pustaka
Buku
MKDU, Ilmu Sosial Dasar, Gunadarma










